Indonesia Perkuat Kemitraan Multipihak di HLF MSP dan IAF Ke-2
Ilustrasi Kerja Sama Berbagai Pihak (Source: PeopleImages.com - Yuri A, Shutterstock)
Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memperkuat kerja sama dan hubungan dengan pemangku kepentingan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Salah satunya adalah inisiasi penyelenggaraan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) melalui Kementerian PPN/Bappenas pada tanggal 1–3 September 2024 di Bali, Indonesia. Penyelenggaraan acara ini dilakukan secara kolaboratif bersamaan dengan Forum Indonesia-Afrika ke-2 atau Indonesia-Africa Forum (IAF) II yang diinisiasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
HLF MSP merupakan sebuah forum tingkat tinggi yang melibatkan berbagai pihak dan pemangku kepentingan. Inisiasi Indonesia didasari kesadaran atas tiga masalah global utama, yaitu global polycrisis, melemahnya multilateralisme, serta dampak pandemi global.
Lewat tema "Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships: Towards a Transformative Change", langkah-langkah transformatif dan kerja sama internasional yang lebih kuat diharapkan dapat terjalin dalam memajukan Agenda 2030 untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Acara ini akan mengundang 1.000 peserta, mulai dari kepala negara/pemerintah, kepala organisasi internasional, pejabat pemerintah/menteri, bank pembangunan multilateral, swasta, organisasi masyarakat sipil, filantropi, hingga akademisi.
Sedangkan IAF ke-2, bertujuan memperkuat hubungan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara di Afrika. Bagi Indonesia, Afrika merupakan mitra yang sejajar, bagian dari Global South atau Selatan-Selatan, yang memiliki peran penting dalam upaya transisi pembangunan yang berkelanjutan.
Sejarah mencatat pada 69 tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1955, Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin negara-negara yang baru merdeka di Kota Bandung untuk Konferensi Asia-Afrika. Semangat Bandung, yang diadopsi pada konferensi tersebut, menggarisbawahi pentingnya memajukan kedaulatan, kemitraan yang setara, keadilan, kepentingan bersama, dan kerja sama. Semangat tersebut kemudian dituangkan kembali pada tema IAF ke-2 tahun ini yakni “Bandung Spirit for Africa's Agenda 2063”.
Indonesia dan Afrika adalah mitra yang strategis, terlihat melalui kerja sama mencapai visi yang dimiliki keduanya yakni Visi Indonesia Emas 2045 dan Africa's Agenda 2063. Potensi kerja sama yang dimiliki keduanya begitu luar biasa, dengan GDP gabungan sebesar US$4,4 triliun dan populasi sebanyak 1,7 milyar.
Penyelenggaraan IAF ke-2 mendatang direncanakan menghadirkan 28 kepala negara Afrika dan ratusan peserta dari berbagai kalangan. Pertemuan para kepala negara, diskusi panel, pameran, business matching, dan berbagai side event akan berlangsung selama tiga hari. Forum ini diharapkan dapat menghasilkan kerja sama konkret di berbagai sektor, demi menghapus kesenjangan antarnegara dan memajukan negara berkembang demi mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
HLF MSP dan IAF ke-2 diharapkan dapat membawa transformasi dan kerja sama yang semakin kuat; memperkuat solidaritas bagi negara-negara yang terlibat; dan bersama-sama mencari solusi atas permasalahan kompleks yang terjadi secara global.