HUT ke-57 ASEAN dan Peran Indonesia Mempromosikan Komunitas Terhubung dan Berdaya

09 Aug 2024


Ilustrasi Bendera ASEAN (Source: Andy.LIU, Shutterstock)



Setiap tanggal 8 Agustus, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara atau Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) pendiriannya. Pada tanggal tersebut terjadi momen penting ketika lima (5) negara pendiri menandatangani Piagam ASEAN di Bangkok pada tahun 1967. Momentum HUT ini disebut ASEAN Day, melambangkan komitmen kolektif untuk kawasan yang kohesif dan sejahtera.

HUT ke-57 ASEAN memiliki tema “Connected & Resilient Community” (Komunitas yang Terhubung dan Tangguh), berfokus pada tonggak sejarah dan aspirasi masa depan seperti pembangunan berkelanjutan, transformasi digital, dan ekonomi tangguh.

Indonesia merupakan salah satu negara pendiri ASEAN, bersama dengan negara Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand.

Pada tahun 2023 lalu, Indonesia menjadi Ketua ASEAN dan menjadi tuan rumah untuk Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 di Labuan Bajo dan KTT ke-43 di Jakarta. Sejarah mencatat, keketuaan Indonesia di ASEAN pernah terjadi sebelumnya pada tahun 1976, 1996, 2003, dan 2011.

Keketuaan Indonesia 2023 lalu merupakan kesempatan memperkuat konsolidasi, dan koordinasi kawasan, serta meningkatkan peran ASEAN dalam menyelesaikan masalah global melalui nilai dan semangat kerja sama negara-negara Asia Tenggara.

Sebagai pendiri, Indonesia sejak awal memiliki peran kunci menentukan visi dan tujuan ASEAN. Perkumpulan bagi negara Asia Tenggara ini diharapkan dapat mendorong promosi perdamaian, stabilitas, terciptanya integrasi, mendorong ekonomi dan budaya. 

Keterlibatan aktif Indonesia dapat dilihat dalam berbagai bidang di kawasan, antara lain: 

  1. Kebijakan luar negeri: kerja sama kawasan dengan negara lain;

  2. Keamanan dan pertahanan: melawan terorisme, perompakan, dan kejahatan lintas batas;

  3. Ekonomi, perdagangan, dan investasi: mendukung perdagangan bebas dan investasi di kawasan; menyelesaikan perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP);

  4. Pendidikan: bekerja sama meningkatkan kualitas pendidikan dan memfasilitasi pertukaran pelajar;

  5. Lingkungan hidup dan keberlanjutan: terlibat aktif dalam ASEAN Framework on Disaster Management, ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution, dan ASEAN Centre for Biodiversity; dan

  6. Sosial dan Budaya.

    Selain itu, berbagai inisiatif, kebijakan, dan program yang dijalankan ASEAN juga memberikan dampak baik yang dirasakan oleh Indonesia. Beberapa manfaat baik yang didapat adalah:

    1. Pemulihan sektor pariwisata lewat bebas visa bagi wisatawan negara anggota ASEAN, yang turut mendukung ekonomi kreatif.

    2. Bantuan penanggulangan bencana dari AHA Centre, sebagai lembaga penanggulangan bencana di kawasan ASEAN.

    3. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memperluas peluang kerja bagi 8 profesi: insinyur, arsitek, tenaga pariwisata, akuntan, dokter gigi, tenaga survei, perawat, dan praktisi medis yang memenuhi syarat Mutual Recognition Agreement.

      Semoga peringatan HUT ke-57 ASEAN mampu meningkatkan kesejahteraan, dan semakin memperkuat ikatan kawasan Asia Tenggara dalam lanskap global yang dinamis dan terus berkembang.


      Tag:

      ASEAN